Realisasi Investasi Migas Baru Capai USD 6,9 Miliar Imbas Pandemi Covid-19

 

Unit Kerja Spesial Eksekutor Aktivitas Usaha Hulu Minyak serta Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, realisasi investasi migas di Indonesia cuman sebesar USD 6,9 miliar saja di kuartal III 2020.


Angka itu sama juga dengan 50 % dari sasaran investasi migas sebesar USD 13,8 miliar serta outlook USD 11,1 miliar.


Ketua SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, wabah Covid-19 sudah punya pengaruh banyak pada performa investasi migas.


"Memang adanya Covid-19 serta rendahnya harga minyak dunia ini turunkan banyak investasi," kata Dwi dalam pertemuan jurnalis, Jumat (23/10/2020).


Dwi meneruskan, di tengah-tengah investasi yang lemas, akseptasi negara dari bagian migas malah terdaftar melebihi sasaran dengan nilai USD 6,99 miliar dari sasaran USD 5,586 miliar, atau seputar 119 prosentasenya.


ada clement dibalik gareth bale "Outlook-nya sebesar USD 7,21 miliar untuk akseptasi negara. Lumayan bagus di atas yang direncanakan," kata Dwi.


Sesaat untuk pengaturan biaya recovery migas realisasinya capai USD 5,97 miliar dari sasaran sebesar USD 8,12 miliar atau seputar 73,5 prosentasenya sampai September 2020 ini.


Realisasi Performa Hulu Migas Kuartal III 2020, Sasaran Terwujud?


Kepala Unit Kerja Spesial Eksekutor Aktivitas Usaha Hulu Minyak serta Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memaparkan performa hulu minyak serta gas (migas) untuk masa kuartal III 2020.


Pada umumnya, realisasi lifting minyak capai 706 ribu BOPD (Barrel of Oil Per Day/barel minyak /hari), melewati sasaran 705 ribu BOPD dengan prosentase 100,17 %.


Untuk gas, lifting capai 5.502 MMSCFD, atau 99,03 % dari sasaran 5.556 MMSCFD.


"Reserve Replacemenr Ratio (R3) capai 69,6 %, dengan sasaran kita 100 %, agar kelak tidak menggerogoti cadangan yang ada, kita terus berusaha supaya bisa diganti dengan cadangan yang baru," tutur Dwi dalam pertemuan jurnalis virtual, Jumat (23/10/2020).


Untuk pengaturan biaya recovery, s/d September 2020,realisasinya capai USD 5,97 miliar dari sasaran sebesar USD 8,12 miliar atau seputar 73,5 %.


Lalu, akseptasi negara dari bagian migas terdaftar melebihi sasaran dengan nilai USD 6,99 miliar dari sasaran USD 5,586 miliar, atau seputar 119 %.


Investasi hulu migas terdaftar capai USD 6,9 miliar dari sasaran USD 13,8 miliar atau baru capai 50 %.


"Tetapi memang adanya Covid-19 serta rendahnya harga minyak dunia ini turunkan banyak investasi," kata Dwi.

Postingan populer dari blog ini

"Unquestionably, long-lasting research study research researches are actually

Certainly there certainly Were actually Movie Spin-Offs

Making short films is a powerful way